Se7en…It’s All About Us.. Memory di Kampus Power Ranger..:D (Part 2)

Apaaaa???Aku telat..

Aku langsung mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi. Lima menit kemudian aku sudah siap untuk berangkat ke kampus. Hari ini adalah hari kuliah pertamaku di kampus hijau itu. Tadi malam aku sudah mempersiapkan semuanya, dari baju yang akan aku kenakan hingga buku dan alat-alat tulis untuk besok harinya. Aku ingin semuanya sempurna menyambut fase baru sebagai ‘mahasiswa’. Karena terlalu asyik memikirkan hari baruku, aku jadi susah tidur malam itu dan hasilnya pagi ini aku kesiangan.Huft.

Dengan setengah berlari aku bergegas keluar untuk menunggu angkot “lurus” yang selama empat tahun kedepan akan setia mengantarkan aku menuntut ilmu. Tidak lama angkot itu pun menjemputku dan go.. Angkotpun berhenti di pemberhentian terakhir di kawasan yang terkenal dengan Pasar Baru. Pasar Baru  ini adalah tempat bus-bus kampusku menjemput mahasiswa yang ingin berangkat kuliah. Kampusku ini berada di atas bukit, di daerah Limau Manih (kami sering plesetkan dengan panggilan Jerman”Jeruk Manis”, limau artinya jeruk dan manih berarti manis dalam bahasa Indonesia, maksa ya…) jadi untuk menjangkau kampus, kami harus menggunakan bus kampus yang telah disediakan pihak universitas untuk transportasi mahasiswa. Kami pun diwajibkan membayar uang transportasi bus kampus tiap semesternya. Bagi yang tidak ingin menggunakan bus kampus bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkot lurus yang memperpanjang trayeknya hingga ke kampus.

Pagi itu halte Pasar Baru sudah ramai oleh mahasiswa yang antri jemputan bus kampus. Aku mulai gelisah. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.15, lima belas menit lagi perkuliahan akan dimulai sementara antrian panjang ini akan memperlambat perjalananku ke kampus tapi tidak ada pilihan lain. Setelah mengantri beberapa menit akhirnya aku berada di dalam bus kampus yang sudah sesak dengan mahasiswa. Aku berdiri didekat pintu. Bus pun mulai melaju mengantarkan kami.

Aku turun di gedung kuliah bersama, gedung B. Aku berlari dari tempat bus berhenti hingga ke ruanganku. Dan yap, aku telat. Sesampainya dikelas dosen Pengantar Ekonomi Makro pun sudah memulai perkuliahan. Dengan perasaan cemas aku izin memasuki ruangan.

“Selamat pagi Pak, maaf saya terlambat”sapaku dengan gugup. Semua mata dikelas itu melihat ke arahku.

“Ya silahkan”, jawab dosenku dengan santai.

Huh, syukurlah aku tidak dimarahi. Batinku. Aku kira sama seperti masa SMA ku dulu, kalau terlambat kena hukuman ini dan itu. Aku baru sadar, sekarang aku sudah mahasiswa. :D.

Mata kuliah pagi itu pun berakhir. Selama perkuliahan berlangsung, aku sempat berkenalan dengan teman-teman sekelasku yang duduk di barisan yang sama denganku. Sekarang aku sudah mulai kenal beberapa, mahasiswa akuntansi angkatan 2007 BP genap. Teman-teman yang akan berjuang bersama mulai hari ini hingga gelar sarjana itu kami dapatkan.

Aku berjalan keluar ruangan menunggu perkuliahan selanjutnya. Mataku mengitari seluruh ruangan mencari Feni, teman baruku yang aku temui saat Bakti (masa orientasi mahasiswa baru di kampusku kami kenal dengan masa BAKTI) minggu lalu. Dan aku menemukan Feni sedang bersama teman-temannya di luar ruangan.

“Hi Feni”teriakku sambil berjalan ke arah mereka.

Öh Levi, tadi kenapa telat? O iya kenalin teman-teman aku. Mereka memperkenalkan diri satu per satu. Pertama Nola Devita, ternyata dia adalah teman satu SMA Feni, teman Bimbel, dan sekarang teman roomate. Anak selanjutnya Apri Yola dan Atika Handayani, mereka berdua juga teman satu SMA, dari Solok.  Beberapa saat setelah perkenalan singkat pagi itu, aku berkenalan dengan dua anak BP Genap yang lain, teman sekelasku, Putri dan Dian. Siapa mereka? Putri Muliani, Putri berasal dari Kota Padang, lahir dan besar di Padang. So here her village. Dian Fitriana Sari, satu kampung dengan Feni dan Nola tapi beda SMA.

Teman-teman baruku itu ramah sekali dalam perkenalan dan perbincangan kami pagi itu. Hanya aku yang asing disana, aku berasal dari propinsi yang berbeda. Mereka semua orang minang asli, Sumatera Barat. Tapi mereka  teman-teman yang welcome dengan perbedaan dan kami pun bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Yang pasti ke enam teman baruku itu berkerudung rapi dan terlihat begitu anggun. And hey, look at me. I’m the only one among us without veil. Pity… Aku menemukan teman makan siang di hari pertamaku itu. Menyenangkan..:D

Disanalah persahabatan kami bermula. Sejak saat itu kami jadi sering bersama-sama, teman berajar, teman bermain, teman tertawa, teman menangis, teman galau, teman ke pasar, teman makan, teman teman teman teman.  Ya, kami memang beragam, tapi aku bisa bilang kami pun seragam.

Beragam karena kami mempunyai keunikan sendiri, sifat yang berbeda, cara yang berbeda, budaya yang berbedam latar belakang yang berbeda. Tapi justru perbedaan itu yang membuat kami lengkap. Dan aku bilang seragam karena ada satu kesamaan yang membuat kami cocok. Apa itu? Hanya hati kami masing-masing lah yang bisa menjawabnya.

Begitulah awal dari kisah tujuh orang remaja beranjak dewasa yang menamakan diri mereka Se7en. Masih jaman ya genk-genk an..hehe. Tapi menurutku justru disana seninya. Kami tidak menutup diri untuk teman-teman yang lain. Tapi setidaknya kami punya tempat berbagi yang setia dalam kondisi apapun.  Dan aku bangga punya kalian “Sahabat”.

To be continued………….   

2 thoughts on “Se7en…It’s All About Us.. Memory di Kampus Power Ranger..:D (Part 2)

Leave a comment